Proses Pembuatan Kain Tenun Troso

Proses pembuatan kain tenun troso. Dalam proses pembuatan kain tenun troso memiliki beberapa tahap antara lain tahap penyusunan benang, mendesain motif tenun troso, proses nali, proses pengeringan, dan yang terakhir proses penenunan. Kain tenun troso  diproduksi dengan cara tradisional dan mempertahankan kualitas, kemurnian dan ciri khas dari kain tenun troso tetap dipertahankan, proses pembuatan kain tenun troso yang panjang dan melibatkan banyak tenaga kerja yang ahli dalam bidangnya akan menghasilkan output kain tenun troso yang berkualitas juga maksimal indah.

kain tenun troso

Langakah pertama dalam proses pembuatan kain tenun troso adalah yaitu diawali dengan proses penyusunan benang yang harus ditata secara rapi berjajaran yang memiliki lebar antara 180 cm. proses ini biasa disebut dalam bahasa jawa dengan istilah "NGETENG PLANGKAN".

kain tenun troso


Kemudian untuk langkah keduanya yaitu proses mendesain motif yang dilakukan di Plangkan (fyi Plankan adalah rankaian kayu membentuk persegi panjang yang biasannya disisi panjangnya di isi menggunakan kayu dan di sisi lebarnya di isi dengan lempengan besi sehingga membentuk persegi panjang yang nantinya ditengah antara panjang yang di isi kayu dan lebar yang di isi lempengan besi itu di isi dengan benang seperti gambar di bawah ini) nah proses mendesain ini dilakukan di benang yang kosong diplangkan.

kain tenun troso


Selanjutnya langkah ketiga yaitu proses yang disebut dengan istilah "NALI" dan "GOSOK". Pada proses ini benang yang telah tertata rapi sedemikian rupa yang telah dikaitkan dengan Plangkan, benang yang ada di plangkan itu kemudian diikat atau ditali mengikuti motif yang telah dibuat menggunakan tali rafia. setelah plangkan ditali menggunakan kain rafia yang telah menutupi semua motif di plangkan maka proses selanjutnya adalah Gosok, proses gosok ini yaitu proses untuk pembuatan motif tenun sebelum dilakukan proses penenunan, dalam proses gosok menggunakan cairan textil yang biasa disebut dengan Winter atau wantek yang digunakan sebagai perwarnaan bahan dengan cara dicelupkan ke winter proses ini bertujuan untuk mendapatkan berbagai macam motif yang unik dan berbeda, beberapa ikatan akan dibuka dan kemudian dicelupkan ke winter lagi.

kain tenun troso

kain tenun troso

kain tenun troso


Langkah ke empat dalam proses pembuatan kain tenun troso yaitu setelah dilakukan proses pencelupan ke winter kemudian dilakukan proses pengeringan dengan cara diangin-anginkan, dalam proses pengeringan ini tidak boleh langsung terkena sinar matahari.

proses pencelupan kain ke winter


Setelah itu langkah ke lima adalah proses penataan motif, setelah dilakukan pengeringan maka proses selanjutnya dalam proses pembuatan kain tenun troso adalah proses penataaan motif. proses penataan motif ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurutkan motif agar sesuai saat dilakukan proses penenunan. Dalam proses penataan motif tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang melainkan dilakukan oleh seseorang yang telah ahli dalam penataan motif tenun.

kain tenun troso


Langkah terakhir dalam proses pembuatan kain tenun troso yaitu proses penenunan, pada proses penenunan bentuk dari motif kain tenun troso dapat dilihat secara jelas. Dalam proses penenunan ini menggunakan alat yang disebut dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), tujuan digunakan alat tenun ini agar tidak menghilangkan kemurnian, keoriginalan maupun menjaga agar kain tenun troso tetap memiliki nilai keunikannya. Dalam proses penenunan ini biasanya sekali menenun dapat menghasilkan 10 sampai 15 meter kain perhari.

alat tenun




Itulah rangkaian proses pembuatan kain tenun troso yang dapat dijelaskan oleh tsuraya tenun jepara semoga dalam artikel tsuraya tenun jepara ini dapat menambah pengetahuan dan memberi manfaat  bagi pembaca artikel tsuraya tenun jepara. Dan jangan lupa ya bagi yang mau memiliki kain tenun  troso yang unik dan berkualitas dapat menghubungi Facebook kami.


Terimakasih

(Admin tsuraya tenun jepara)

LihatTutupKomentar